Sabtu, 14 Mei 2011

Tugas Paper 2 Dasar Komunikasi

Peranan Radio sebagai Media Penyuluhan Pertanian

Kemajuan tehnologi pertanian saat ini semakin pesat, baik tehnologi produksi maupun tehnologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak dapat ditawar lagi. Tehnologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh karena itu peranan media penyuluhan pertanian semakin penting.
Disamping itu kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran, misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media Penyuluhan Pertanian, petani dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses belajar berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi.
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni dari proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses komunikasi, segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan.

A.    Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
Dengan lahirnya globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia pun menjadi semakin cepat berkembang. Perkembangan dan perubahan dari teknologi tersebut memberikan dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan suatu negara, termasuk di dalamnya pertumbuhan di sektor ekonomi maupun pertanian.
Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) telah memberikan perubahan besar bagi perkembangan negara-negara di dunia. Sekarang ini semua hal bisa dikolaborasikan dengan teknologi, baik itu dalam suatu perusahaan, di sekolah-sekolah, dunia hiburan dan lain-lain. ICT telah berhasil menciptakan sebuah struktur perekonomian yang lebih inovatif tanpa batas jarak dan waktu. Teknologi yang sering digunakan dalam aplikasi ICT diberbagai kegiatan, apakah itu digunakan di kegiatan agribisnis maupun di aktivitas lainnya, lazimnya dapat dikelompokkan menjadi lima macam.

B.     Teknologi dalam Pertanian
Pembangunan pertanian mempunyai multi tujuan yang harus dicapai dimana peningkatan produksi merupakan sasaran antara atau dengan kata lain peningkatan produksi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang mencakup peningkatan kesejahteraan pelaku produksi pertanian, peningkatan gizi masyarakat, peningkatan devisa, dan peningkatan kesempatan kerja. Pencapaian tujuan ini harus memperhatikan aspek keberlanjutan sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam rangka untuk meningkatkan daya saing produk dari agribisnis/ agroindustri pedesaan menghadapi persaingan yang semakin meningkat seiring dengan globalisasi, perdagangan bebas ASEAN (2003) dan APEC (2020) maka kekuatan sistem agribisnis/ agroindustri harus secara terus menerus dibina dan diberdayakan dengan sebaik-baiknya. Kendala utama yang dihadapi sistem agribisnis/ agroindustri dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut adalah secara internal lemahnya organisasi dan manajemen serta sumberdaya manusia, dan secara eksternal ialah lemahnya akses terhadap informasi pasar, sumber modal, teknologi dan mitra usaha. Pemanfaatan ICT untuk pengembangan agribisnis di Indonesia tampaknya memang belum optimal. Namun secara bertahap pemanfaatan ICT ini akan semakin banyak dimanfaatkan dalam pengembangan agribisnis pada masa-masa mendatang.
Adanya perkembangan dari ICT tentu memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor pertanian. Banyak sekali masalah pertanian yang bisa diselesaikan melalui pemanfaatan dari ilmu ICT tersebut. Produktivitas dari suatu hasil pertanian dapat ditingkatkan dengan meningkatnya dan berkembangnya teknologi. Teknologi juga dapat membantu pertanian mulai dari perencanaan produksi, pelaksanaan, pembudidayaan tanaman, pemasaran dan evaluasi pembangunan pertanian itu sendiri serta membantu pembuatan analisa dalam marketing.

C.    Peranan Radio dalam Penyuluhan Pertanian
Dengan memperhatikan keadaan dan perubahan pembangunan pertanian dewasa ini beserta tantangan-tantangan yang ada, sangat perlu dipersiapkan strategi pendidikan masyarakat perdesaan yang efektif dalam menunjang pembangunan. Hal ini mengingat kegiatan pendidikan masyarakat perdesaan melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian belum dapat memenuhi aspirasi dan kepentingan masyarakat sasaran. Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa keadaan penyuluhan pertanian di Indonesia sampai pertengahan tahun 1990-an kurang memberi dukungan kepada kebutuhan petani-nelayan, penerapan prinsip-prinsip agribisnis, sumberdaya, keterpaduan antar lembaga, otonomi daerah dan peranserta masyarakat (Harun, R., 1996). Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan penyuluhan, banyak media yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. 
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan penyuluhan, banyak media yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses belajar mengajar merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. 
Dengan berbagai teknologi yang telah berkembang, salah satunya yang dapat di optimalkan pemanfaatannya adalah melalui radio untuk media penyuluhan tentang pertanian. Di banyak negara berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin, radio umumnya telah menjadi media massa utama dan memegang peran penting dalam pembangunan pertanian dan perdesaan. Penelitian di berbagai negara seperti dilaporkan menemukan bahwa media siaran radio efektif sebagai media pendidikan masyarakat perdesaan, seperti di India, Cina, Taiwan dan Filipina (lihat Jahi, 1993); Depari dan MacAndrews, 1995). Menurut Schram (1964) dalam Depari, dan MacAndrews (1995), peranan utama yang dapat dilakukan media massa dalam pembangunan adalah membantu memperkenalkan perubahan sosial.
Siaran radio adalah media audio yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan. Program audio akan sangat efektif bila dengan menggunakan bunyi dan suara kita dapat merangsang pendengar untuk menggunakan daya imajinasinya sehingga ia dapat menvisualkan pesan-pesan yang ingin disampaikan. Adapun tujuan dari siaran radio adalah untuk :
1.Menyebarluaskan inovasi/teknologi kepada masyarakat secara luas
2.Menarik perhatian masyarakat adanya teknologi atau inovasi
3.Mendorong petani dan masyarakat luas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
4.Memberikan hiburan kepada masyarakat khususnya petani dan keluarganya
Peran siaran radio bagi penyuluhan pertanian sangat penting khususnya di daerah-daerah di mana kebanyakan petani mempunyai radio. Kini banyak Pemerintah Daerah mengembangkan siaran radio pertanian. Bahkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia, juga ada yang membina siaran radio pertanian ini, baik siaran radio yang dimiliki Pemerintah daerah maupun swasta.Pada intinya tujuan siaran radio pertanian ini adalah mengetahui dan meningkatkan peran radio terhadap percepatan informasi teknologi yang disertai kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan cara seperti ini, maka diharapkan masyarakat, khususnya masyarakat pertanian dapat mengetahui pola siaran hal-hal yang berkaitan dengan pertanian yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh petani.

Daftar Pustaka

Annonymous. 2009. ICT dalam Pengembangan Agribisnis. (online). www.dedewolley.blogspot.com. Diakses pada Minggu, 27 Maret 2011
Annonymous. 2011. Radio. (online). www.wikipedia.org. Diakses pada Minggu, 27 Maret 2011
Purbahatin, Agus. Radio Komunitas sebagai Media Penyiaran Alternatif untuk Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Kementrian Pertanian. Modul Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Penyuluhan Pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar