Sabtu, 14 Mei 2011

Tugas Paper 1 Dasar Komunikasi

Pengaplikasian Desain Komunikasi Visual dalam Elemen Pesan Komunikasi Penyuluhan Pertanian

A.  Sekilas Tentang Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat. Terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. Elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. Baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. Akar bidang desain komunikasi visual adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi. Tidak seperti seniman yang mementingkan ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer komunikasi visual adalah penterjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah desain komunikasi visual mengajarkan berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk menterjemahkan pikiran dalam bentuk visual.
Elemen desain komunikasi visual antara lain adalah gambar/foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. Akar bidang dkv adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi.

B.   Penyuluhan Pertanian
Kemajuan tehnologi pertanian saat ini semakin pesat, baik tehnologi produksi maupun tehnologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak dapat ditawar lagi. Tehnologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh karena itu peranan media penyuluhan pertanian semakin penting.
Disamping itu kegiatan penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran , misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media penyuluhan pertanian, petani dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses belajar berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi.
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan teknologi pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan. Berbagai media penyuluhan dapat digunakan untuk megemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata.
Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan, keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran. Selain dari pada itu media diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran), sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama dibandingkan dengan didengar dan media mampu memotivasi dan mampu memusatkan perhatian.
Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya. Pada prinsipnya metode penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan pendekatannya antara lain:
©      Dilihat dari segi komunikasi:
Metode penyuluhan dapat digolongkan kedalam beberapa golongan yaitu :
1.      Metoda-metoda yang langsung (direct communication/face to face communication)
Dalam hal ini penyuluh langsung bertatap muka dengan sasaran umpannya: obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.
2.      Metode-metode yang tidak langsung (indirect communication)
      Dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media).
3.    Metode dengan pendekatan masal.
Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.
Umpamanya :
a.    Rapat (pertemuan umum)
b.    Siaran pedesaan melalui radio/ TV
c.    Pemuatan film/ slide
d.   Penyebaran bahan tulisan: (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
e.    Pemasangan poster dan Spanduk
f.     Pertunjukan Kesenian

C.  Penyuluhan Pertanian dengan Mengaplikasikan Desain Komunikasi Visual
Dalam kegiatan penyuluhan media visual dapat diartikan dalam berbagai pengertian diantaranya sebagai berikut :
1.    Sesuatu yang dapat membantu petani untuk belajar melalui penglihatan.
2.    Alat yang dapat menampilkan materi penyuluhan melalui kalimat, gambar/foto, suara, gerakan atau simbol lain yang terlihat.
3.    Alat yang dapat membantu penyuluh  untuk menyampaikan materi agar petani dapat mengerti, memahami dan mengingat materi penyuluhan yang disampaikan.
Terdapat beberapa alasan mengapa penyuluh harus menggunakan media visual dalam penyuluhan. Paling tidak ada empat alasan sebagai berikut:
Pertama: Manusia  cenderung berpikir secara visual
Sejak dilahirkan  manusia  telah diarahkan untuk berfikir secara secara visual. Manusia  tumbuh dan berkembang dengan dikelilingi oleh beberapa pengaruh visual baik yang tersedia di alam ataupun media visual buatan seperti televisi, film, buku dan bahan tercetak lainnya, iklan, rambu-rambu lalu lintas, dan jenis-jenis rangsangan lainnya Akibat pengaruh tersebut, manusia menjadi terbiasa untuk berpikir secara visual. Jadi dalam proses komunikasi (baca: penyuluhan) petani  selalu  berharap untuk melihat secara secara langsung materi yang diajarkan. Bila ada seseorang mengatakan beras  kepada kita, maka yang ada dalam benak kita bukanlah sederetan huruf B-E-R-A-S, tetapi sebentuk biji lonjong kecil yang biasa ditanak dan dijadikan makanan pokok sehari-hari
Kedua: Media visual meningkatkan daya ingat
Pada dasarnya  komunikasi secara lisan (pidato, diskusi, kuliah, ceramah, dll) merupakan cara termudah dalam melaksanakan penyuluhan kepada petani. Masalhnya jika kita hanya berkomunikasi secara lisan saja  sekitar 90% dari materi penyuluhan yang disampaikan akan ditangkap secara keliru atau mudah terlupakan. Petani sebagai sasaran  hanya akan mengingat sekitar 10% saja dari apa yang didengarnya.
Melalui penggunaan media visual yang tepat pada waktu penyuluhan, daya ingat petani dapat ditingkatkan  sampai kira-kira 50%. Keuntungan lain dari penggunaan media visual adalah membantu penyuluh dalam mengontrol penyajian materi, memelihara minat petani terhadap pesan yang disampaikan, dan member penekanan pada butir-butir penting dari materi yang disajikan
Hasil penelitian para ahli menunjukan  persentase dari informasi yang dapat diingat dengan menggunakan berbagai metode pengajaran sebagai berikut:
No
Cara penyampaian informasi
Informasi yang diingat setelah 3 hari
1
Berbicara saja
10%
2
Visual saja
20%
3
Berbicara dan melihat
40%
4
Melihat sambil mengerjakan
70%

Ketiga: Media visualisasi dapat memperkuat organisasi materi penyuluhan
Visualisasi adalah proses dimana ide, konsep dan proses diubah melaui simbol-simbol visual atau gambar. Untuk memperlihatkan dan menerangkan ide dan konsep penyuluh  dapat menggunakan diagram, ilustrasi, gambar, film, miniatur, prototype dan visualiasi  lainnya,
Melalui penggunaan media  visual  penyuluh dapat mengorganisasikan materi penyuluhan  kedalam urutan-urutan penyajian yang menarik. Penyuluh  juga belajar menyederhanakan dan meringkaskan materi penyuluhan menjadi suatu penyajian yang ringkas dan mudah dimengerti oleh para petani

Keempat: Visualisasi memperkecil kesalahpahaman
Materi penyuluhan yang disajikan melalui verbalisasi (ceramah dll) yang disertai dengan visualisasi  lebih mudah dan cepat mengerti oleh para petani, terutama bila materi penyuluhan berkenaan dengan hal-hal teknis (misalnya pasca panen, seleksi benih, cara mencangkok dll). Penggunaan media visual dapat menyederhanakan dan memudahkan penyampaian materi penyuluhan, sehingga menyediakan pengalaman belajar yang nyata  bagi para petani. Penggunaan  media visual, juga dapat membantu  menghindari terjadinya kekeliruan informasi yang disampaikan oleh penyuluh.

D.  Bentuk-Bentuk Visual sebagai Medium Penyampaian Pesan
Sebuah gambar mampu merangsang dan menarik perhatian, maka dengan demikian menimbulkan keinginan untuk segera mengetahui isi atau pesan yang akan disampaikan oleh suatu komunikan. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan pembangunan prasarana yang maka semakin memudahkan penyebaran informasi hingga ke pelosok desa, baik melalui televisi, media cetak maupun poster-poster periklanan melalui sistem distribusi yang terpadu. Penyampaian pesan dalam iklan lewat poster maupun media outdoor dengan cepat bisa diterima sampai pada masyarakat pedesaan, utamanya para petani sebagai target dalam penyuluhan pertanian sehingga penggunaan ilustrasi sebagai attention getter dinilai yang paling efektif, karena iklan dengan menggunakan ilustrasi tidak menimbulkan kesulitan bagi orang yang baru saja melek huruf bahkan orang buta hurufpun dapat dijelaskan dengan gambar tersebut, tanpa mengalami kesulitan karena teks.
Penggunaan bentuk-bentuk kartunal sebagai penyampai pesan suatu iklan harus dilihat dari konsep awal penciptaannya dan dapat menjelaskan kritik masyarakat terhadap iklan. Suatu hal yang cenderung terlihat semakin banyak disampaikan melalui surat-surat pembaca di media cetak.

E.  Peranan Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Peragaan Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Peragaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses belajar termasuk dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Pendapat para ahli dan hasil penelitian sepertitersebut diatas penting artinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai peragaan petani belajar lebih efektif bila ia belajar dengan melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing). Sejalan dengan pandangan tersebut, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian sebagai berikut :
a.Media penyuluhan pertanian mempertinggi efektivitas belajar
Media yang bermuatan peragaan dapat menarik perhatian, memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang disampaikan, mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan lama dalam ingatan.
b. Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya
Misalnya melalui media demonstrasi di lapangan petani belajar langsung dari lingkungannnya dan hasilnya akan meyakinkan petani terhadap pesan yang didemonstrasikan.
c. Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan
Keterampilan hanya dapat dicapai melalui peragaan langsung tentang langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Petani harus melakukannya sendiri sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media penyuluhan pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous. 2010. Terampil Modul Media. (Online), (www.deptan.go.id, diakses pada 20 Maret 2011)
Annonymous. 2010. Desain Komunikasi Visual. (Online), (www.nesarita.blogspot.com, diakses pada 20 Maret 2011)
Annonymous. 2010. DKV itu.... (Online), (www.s3d1m3n.wordpress.com , diakses pada 20 Maret 2011)
Tanudjaja, Bing. Bentuk-Bentuk Kartunal sebagai Medium Penyampaian Pesan dalam Iklan. Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain-Universitas Kristen Petra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar